Pengalaman di KPU, Reka Punnata Kini Berkiprah di PSI

TanjungKarangNews.Com- Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulangbawang, Reka Punnata, membuat langkah politik mengejutkan dengan resmi bergabung dan berkiprah di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Keputusan ini diambil setelah bertahun-tahun menjalani peran sebagai penyelenggara pemilu yang harus netral. Reka Putra kini memilih jalur pengabdian baru, menggunakan pengalamannya di KPU sebagai modal untuk terjun ke gelanggang politik praktis.

Pilihan Politik sebagai Sarana Pengabdian

Ketika diwawancarai media ini, Reka Punnata menegaskan bahwa memilih masuk ke partai politik adalah jalan yang dia tempuh untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu kesejahteraan masyarakat.

“Masuk partai politik adalah pilihan, dan pilihan ber-PSI adalah sarana pengabdian,” ujar Reka pada TanjungKarangNews.Com, Kamis, 4 Desember 2025.

Mantan Ketua Umum PC HMI Tulangbawang dan Ketua Badko PB HMI periode 2009-2011 itu menegaskan. “Kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan, maka pilihan itu harus diperjuangkan.”

Reka menjelaskan bahwa pengalamannya selama di KPU memberikan pemahaman mendalam tentang ekosistem politik di Indonesia. Ia menggunakan waktu tersebut untuk mempelajari platform dan ideologi berbagai partai politik.

“PSI adalah partai politik pertama saya. Selama saya di KPU, saya mempelajari platform partai politik. Saya melihat PSI sebagai partai yang ideal, apalagi ada sosok Pak Jokowi yang menjadi inspirasi. Tidak salahnya hati saya berlabuh di PSI,” tegasnya.

Keputusan Reka untuk gabung di PSI didasarkan pada pandangan pragmatisnya tentang kekuasaan dan kebijakan negara. Ia meyakini bahwa perubahan substantif hanya bisa dilakukan dari dalam sistem politik. Yaitu melalui kanal partai politik.

“Kenapa harus berpartai? Karena partai yang menguasai dan mengatur semua kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ditentukan oleh politik. Jika kita ingin berjuang untuk rakyat, kita harus berada di arena penentu kebijakan,” jelas dia yang pernah bekerja sebagai PNS pada 2003 dan mundur pada 2012 itu.

Sebagai putra daerah yang lahir dan besar di Lampung, Reka Putra menjadikan pembangunan daerah asalnya sebagai prioritas perjuangannya di PSI. Ia melihat Lampung bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebagai sebuah potensi strategis yang luar biasa.

“Sebagai orang Lampung, yang tinggal dan besar di Lampung, sudah kewajiban kita untuk membangun Lampung. Lampung adalah potensi! Lampung adalah Gerbang Sumatra,” serunya.

Reka memaparkan secara rinci potensi yang dimiliki Lampung, antara lain:

Potensi Suara: Merupakan wilayah dengan pemilih terbanyak di Sumatra, menjadikannya pusat perhatian politik yang besar.

Potensi Ekonomi: Lampung kaya akan potensi manufaktur, barang dan jasa.

Potensi Komoditas: Sektor perkebunan unggulan seperti lada, kakao, dan kopi, dengan keberadaan pabrik gula besar seperti SGC.

Potensi Alam: Keunggulan di sektor pertanian dan perikanan, memanfaatkan kekayaan dari laut, rawa, sungai, daratan, dan gunung yang dimiliki.

Melalui PSI, Reka berharap dapat mendorong kebijakan yang mengakselerasi potensi-potensi tersebut, mengubah Lampung dari sekadar gerbang perlintasan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra.(adv)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *