TanjungKarangNews.COM- Mantan Walikota Bandar lampung, Eva Dwiana yang sudah mengangkat adik kandung sekaligus saudara kembarnya jadi Kepala Disdikbud, Eka Apriana, ternyata tak mampu membuat loyalitas para guru, terutama pensiunan. Pasalnya, kasus uang koperasi mereka yang disimpan di Betik Gawi, mencuat sampai dilaporkan ke Polda Lampung.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Senin, 9 September 2024, ratusan pensiunan guru menggruduk Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung untuk meminta penjelasan dugaan penggelapan uang koperasi yang dilakukan oleh koperasi Betik Gawi.
Setelah dari Disdikbud bertemu Kadis, Eka Afriana dan Staf Ahli Sukarma Wijaya, ratusan pensiunan guru meminta haknya dikembalikan.
Ada sekitar sekitar 272 pensiunan guru yang melaporkan terkait Koperasi Betik Gawi ke Polda Lampung karena sudah lama sekali permasalahan ini belum tuntas-tuntas.
Uang koperasi yang jumlah hampir 110 miliar, sebelumnya sudah musyawarah kepada pengurus koperasi Betik Gawi.
Pada aksi itu, ratusan pensiuanan guru sudah sejak pagi menunggu di depan kantor Disdikbud Jl Amir Hamzah Gotong Royong Tanjungkarang Pusat pada Senin, (9/9/2024).
Kepastian adanya aksi ini diketahui dari adanya surat pemberitahuan Anggota Koperasi Betik Gawi Kota Bandar Lampung yang ditujukan kepada Kapolresta Bandar Lampung.
Surat bernomor 01/Aksi/IX.2024 ditandatangani oleh koordinator aksi Azimah.
Sebelumnya, dugaan kasus penggelapan uang yang terjadi di Koperasi Betik Gawi ini telah memicu ratusan pensiunan guru di Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung melapor ke Polda Lampung.
Salah satu koordinator pensiunan guru, Azimah menjelaskan bahwa dirinya sudah melayangkan laporan ke Polda Lampung dengan pengaduan masyarakat.
“Uang saya, memang cuma Rp.25juta, tapi saya sudah pensiun sejak 6 bulan lalu, dan itu uang sangat berharga bagi saya, malah hilang, pihak koperasi malah terkesan bengong dan hanya menjawab, tidak ada uangnya, tidak ada uangnya, tapi tidak mau menjawab kemana?” jelas Azimah pada media ini.
Pihak Betik Gawi yang notabene koperasi plat merah ini, jelas dia, juga tak memberi penjelasan kemana larinya uang kami. “Perjanjiannya ketika kami pensiun bisa diambil,” ucap dia.
Sementara itu, salah satu pegawai Koperasi Betik Gawi enggan menjelaskan kenapa koperasinya sampai kosong kas. “Tidak ada uang di dalam, ya sekarang kami lagi sibuk,” jelas dia sambil mengelak ketakutan ketika ditanya apakah uang koperasi dipakai Walikota Bandarlampung untuk maju Pilwakot kembali.
“Jangan, jangan tanya sembarangan,” kilah dia seraya pergi dan enggan menyebutkan namanya.(lis)